Sejarah KMTI


Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (KMTI) (bahasa Arab: اتحاد الطلاب التربية الإسلامية Ittiḥād ath-Thullāb at-Tarbiyah al-Islāmīyah) adalah organisasi serumpun Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) di tingkat mahasiswa. KMTI didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2022 M, bertepatan dengan 28 Rabiul Awal 1444 H. Organisasi ini terbentuk melalui penggabungan Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI) dan Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (IMTI).

Sejarah Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah

Pada Kongres ke-IX Partai Islam Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) tahun 1962, diputuskan pembentukan sejumlah organisasi karya, antara lain Gerakan Buruh Muslimin Indonesia (GERBUMI), Gerakan Tani Muslimin Indonesia (GERTAMI), Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GERMAHI), dan Ikatan Pelajar Sekolah-Sekolah Perti (IPSP) yang kemudian bertransformasi menjadi Gerakan Pelajar Islam Indonesia (GERPII).

GERMAHI yang berdiri pada 20 Januari 1962 M / 13 Sya'ban 1381 H sebagai underbow Partai Islam PERTI di tingkat mahasiswa kemudian bertransformasi menjadi Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI) sebagai organisasi serumpun PERTI pada 3 September 1966. Transformasi ini disahkan dalam Muktamar ke-X PERTI yang berlangsung dari tanggal 27 Agustus sampai dengan 4 September 1966 di Jakarta.

Perpecahan internal yang terjadi dalam tubuh PERTI di awal orde baru menyebabkan kevakuman organisasi serumpun termasuk KMI. Meski demikian, upaya pengaktifan KMI terus dilakukan diantaranya melalui pembentukan KMI di Aceh Barat Daya pada tahun 2008.

Pasca islah PERTI–TARBIYAH pada tahun 2016, sejumlah mahasiswa Tarbiyah Islamiyah di Ciputat mendirikan Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (IMTI) di Jakarta pada 3 November 2018 /15 Safar 1440 H. IMTI pada awalnya merupakan organisasi kemahasiswaan independen, namun memiliki keterkaitan erat dengan manhaj TARBIYAH.

Pada Rakernas Tarbiyah-Perti di Jakarta, 20 Juni 2021, dihasilkan Deklarasi Penyatuan Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (IMTI) dan Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI) sebagai organisasi serumpun Tarbiyah-Perti di tingkat mahasiswa. Deklarasi ini diinisiasi oleh Dr. Mafri Amir Wakil Sekjend PP Tarbiyah-Perti dan ditandatangani oleh Tarmizi (Ketua Umum IMTI Jabodetabek) dan Teuku Kasman (Ketua Korwil KMI Aceh, mewakili Ketua PP KMI Nasgian Djunaedi Nasution).

Sebagai tindak lanjut deklarasi tersebut, PP Tarbiyah-Perti pada 22 Maret 2022 membentuk caretaker Pimpinan Pusat Organisasi Mahasiswa Persatuan Tarbiyah Islamiyah, yang kemudian dikenal sebagai Tim Sembilan. Tim ini beranggotakan Muhammad Hidayatullah (ketua), Arif Rahmat Triasa (sekretaris), Teuku Kasman, Tarmizi, Rozal Nawafil, Habiburrahman, Firdaus, Ahmad Nubli dan Riki Yuniagara serta Dr. Aldomi Putra (unsur PP Tarbiyah-Perti) sebagai penasihat. Tim Sembilan ini kemudian dipandang sebagai pendiri KMTI.

Caretaker Pengurus Pusat Organisasi Mahasiswa Tarbiyah-Perti atau Tim Sembilan tersebut berhasil menyelenggarakan Muktamar Penyatuan IMTI dan KMI dalam Muktamar Bersama Tarbiyah-Perti dan Organisasi Serumpun tahun 2022 di Hotel Mercure Ancol Jakarta pada 23–25 Oktober 2022.

Muktamar yang dibuka oleh Wakil Presiden Prof. Dr. (H.C.) KH. Ma'ruf Amin tersebut menghasilkan beberapa keputusan diantaranya pengembalian akronim Tarbiyah-Perti menjadi PERTI, Perwati-Wanita Perti menjadi PERWATI (Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah), penggabungan dan penegasan nama organisasi-organisasi serumpun dengan menggunakan unsur nama PERTI, pembentukan pengurus PP PERTI, PP PERWATI, PB PEMOEDA PERTI dan PB KMTI, serta sejumlah rekomendasi strategis lainnya.

Muktamar Penyatuan KMI dan IMTI yang dihadiri sekitar 30 perwakilan pengurus KMI dan IMTI dari seluruh Indonesia tersebut menetapkan secara resmi nama KMTI, AD/ART, serta Garis-Garis Besar Haluan Perjuangan Kader (GBHPK) KMTI. Selain itu, dilakukan pemilihan Ketua Umum PB KMTI periode 2023–2026.

Dari empat bakal calon ketua umum yang mengemuka—Muhammad Hidayatullah, Rozal Nawafil, Habiburrahman dan Situngganai—mengerucut dua nama calon, yaitu Muhammad Hidayatullah dan Habiburrahman, setelah dua bakal calon lainnya mengundurkan diri.

Setelah proses lobbying yang dilakukan kedua calon akhirnya disepakatilah Muhammad Hidayatullah menjadi Ketua Umum PB KMTI periode 2023-2026 sekaligus formatur dan didampingi empat orang mide formatur, yaitu Habiburrahman, Teuku Kasman, Arif Rahmat Triasa dan Nurlisa Bani. Pada 20 Maret 2023, dilakukan pelantikan Pengurus Besar KMTI periode 2023-2026 di Puri Agung Grand Sahid Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar