Lambang KMTI

 

Lambang KMTI diciptakan oleh Rozal Nawafil dan ditetapkan sebagai lambang KMTI secara resmi oleh tim formatur PB KMTI pada hari Sabtu, 18 Februari 2023 bertepatan dengan malam Isra' Mi'raj 27 Rajab 1444 Hijriah. Lambang KMTI memiliki tafsir atau arti filosofis sebagai berikut:

  1. Delapan penjuru mata angin melambangkan sinar Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Delapan sudut berbentuk kemudi melambangkan kepemimpinan. Warna hitam melambangkan kekuatan, formalitas, keseriusan dalam mengarungi arah dan tujuannya. Hal tersebut menjelaskan bahwa setiap gerakan dan tindakan Kader KMTI harus bersifat visioner atau memiliki arah dan tujuan yang jelas.  Delapan sudut ini juga melambangkan 4 Sumber Hukum Islam yang disepakati Ulama (AlquranHadisIjma' dan Qiyas) dan 4 Mazhab Fiqh terbesar;
  2. Dua puluh empat garis tiap penjuru kemudi melambangkan tanggal pendirian KMTI yaitu 24 Oktober 2022. Jumlah 24 jika diuraikan menjadi 20 sifat wajib Allah yang disadur oleh Imam Abul Hasan al Asy'ari ditambah 4 sifat wajib para Nabi dan Rasul. Tiga garis tiap sudut penjuru melambangkan tiga pilar penting dalam bangunan agama Islam yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Selain itu, juga melambangkan 3 konsep, metode atau karakter tarbiyah yang dipopulerkan oleh Imam al-Ghazali yaitu takhalli, tahalli dan tajalli;
  3. Lingkaran melambangkan persatuan dan kesatuan. Tepi lingkaran yang berwarna merah melambangkan kebangsaan dan memberikan kesan yang aktif, dinamis, berkualitas, cepat, tuntas, utuh dan sempurna serta penuh dengan keberanian. Lingkaran putih melambangkan kemandirian, independensi dan kesucian dari gerakan kader KMTI yang mengemban tugas untuk menegakkan panji-panji Islam yang suci secara lahir bathin;
  4. Tulisan Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah merupakan nama dan identitas organisasi. Tulisan اتحاد الطلاب التربية الإسلامية merupakan transliterasi nama KMTI dalam bahasa Arab yang menandakan bahwa organisasi ini bersifat universal dan mendunia;
  5. Bulan sabit dan bintang berwarna hijau melambangkan kemuliaan dan kebangkitan Islam. Hal ini menandakan Kader KMTI menjadi penjaga dari seluruh umat Islam dan ajarannya. Warna hijau melambangkan kebaikan akhlak. Selain itu, juga melambangkan inovasi, progresivitas, kesinambungan dan perubahan serta merefleksikan visi Islam ramah lingkungan. Bintang tunggal melambangkan tauhid dan mazhab Imam Syafi'i yang merupakan mazhab yang dipilih dan diamalkan oleh para pendiri dan ulama PERTI;
  6. Tiga kitab terbuka yang berwarna Hitam, Merah dan Kuning pada tengah lambang melambangkan khazanah spritual, emosional dan intelektual Islam. Kitab berwarna hitam menyimbolkan Alqur’an yang melambangkan kepastian, Kitab berwarna merah menyimbolkan Alhadits yang berarti hadits memiliki banyak macam dan jenis serta perlu dipelajari lebih mendalam oleh kader KMTI. Dua sumber kitab di atas juga merupakan dua pokok ajaran Islam yang utama. Kitab yang ketiga berwarna kuning melambangkan kitab kuning / kitab turats yang melengkapi ketiga elemen kitab tersebut sebagai samudra keilmuan dan pengetahuan Islam sehingga umat mengerti, memahami, dan mendalami seluk-beluk ajaran agama Islam (tafaqquh fiddin). Warna Hitam, Merah dan Kuning juga berfilosofikan warna Marawa sebagai identitas dan asal dari gerakan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) yang bermula dari Ranah Minang;
  7. Pena dan tuding ngaji melambangkan pendidikan islam (tarbiyah islamiyah). Warna kuning keemasan melambangkan kejayaan dan kegemilangan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai insan akademisi, kader KMTI harus memiliki produktifitas dan integritas yang dapat menghasilkan karya ilmiah yang monumental;
  8. Tulisan KMTI adalah akronim dari nama organisasi. Terletak di bawah sudut 3 kitab melambangkan kader KMTI dalam melakukan tugas dan fungsinya tidak boleh melupakan tridarma perguruan tinggi (Pendidikan & Pengajaran, Penelitian & Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat) dan tribakti atau tripilar PERTI (Pendidikan, Dakwah dan Sosial).

***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar